Asam Urat (3)

Dua Botol Sari Buah Merah Sembuhkan Asam Urat
Diah Hadaning, Sastrawati, Depok

Diah Hadaning yang lahir di Jepara pada bulan Mei 1940 ini adalah nama yang tidak asing di dunia sastra Indonesia. Ibu tiga orang putra ini pernah menjadi redaktur budaya di mingguan terbitan Jakarta, Tabloid Podium, dan dewan pendiri Komunitas Sastra Indonesia. Sampai saat ini paling tidak ia sudah berhasil meluncurkan buku sastra sebanyak 33 judul yang 10 judul di antaranya ditulisnya sendiri. Kiprahnya di sastra Indonesia sudah menghasilkan penghargaan dari Eboni untuk puisi pelestarian hutan tahun 1994, dari Malaysia pada tahun1980, dan dari Lembaga Pusat Kebudayaan Jawa pada tahun 2003.

Aktivitas berkesenian nenek berumur 65 tahun dengan dua orang cucu ini pada pertengahan Januari 2005 mulai terganggu. Sastrawati yang senang bermeditasi ini mulai merasakan gangguan pada persendian di kaki kirinya. Waktu itu, ia mengobati dirinya sendiri dengan herbal yang didapat di pekarangan rumahnya dan dibantu dengan meditasi tentunya. Herbal yang diminumnya adalah krokot yang direbus dan diminum airnya pada pagi dan sore hari saat persendian kakinya terasa sakit. Hasilnya, esok harinya kakinya mulai terasa enteng. Namun, penyakit ini tak kunjung hilang, bahkan untuk menaiki tangga rumahnya ia merasa kesulitan. Lama-kelamaan persendiannya membengkak dan terasa ngilu. Rebusan herbal yang didapat dari pekarangan rumahnya pun tidak banyak membantu. Alhasil, Diah pun terkena serangan asam urat. Menurutnya, hal ini karena faktor keturunan dan karena terlalu banyak mengonsumsi sayuran berserat, seperti daun pepaya dan daun singkong.

Pada bulan Februari 2005, Diah mendapat sebotol sari buah merah 130 ml dari anak keduanya. la pun meminumnya satu sendok teh dengan interval dua kali sehari. Pertama kali minum, Diah merasakan badannya lemas. Namun, karena ingin sembuh, ia terus meminumnya secara rutin. Seperti biasanya, terapi ini ia barengi dengan meditasi. Setelah satu botol habis, ia diberi lagi satu botol 130 ml. Belum habis isi botol kedua ini, rasa ngilu di persendiannya sudah hilang. Begitu juga bengkak di kakinya. Sekarang untuk naik tangga ia sudah tidak kerepotan lagi. Kakinya sudah terasa enteng dan bisa berjalan normal.

----- www.deherba.com -----