Asam Urat (2)

Asam Urat Sembuh dalam Seminggu
Ayub S. Parnata, 731h, Penganggrek Nasional, JI. Tangkuban Perahu No. 157, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Telp. (022) 2789286

Ayub S. Parnata yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1932 merupakan nama yang tidak asing di kalangan penggemar anggrek. Sedikitnya ia berhasil menyilangkan 10.300 jenis anggrek unggulan yang beberapa di antaranya telah didaftarkan di pusat peranggrekan internasional, yaitu The Register of Orchid Hybrids, Royal Horticultura Society, Vincent Square, London, Inggris. Karenanya, beberapa hasil karyanya menghebohkan penganggrek di luar negeri. Maklum, sejak tahun 1947, kakek ini sudah berkutat dengan anggrek. Sejak itu, praktis kehidupan sehari-harinya tidak terlepas dari tanaman anggrek.

Sejak pertengahan 2004, aktivitasnya "bermesraan" dengan anggrek agak terganggu. Bapak anggrek ini terserang asam urat. Menurutnya, ketika serangan asam uratnya kambuh, kakinya sangat sakit. Bahkan, bergerak sedikit saja sakitnya luar biasa. Karenanya, tidak jarang ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Serangan hebat terjadi lagi saat ia ngemil suuk (makan kacang tanah). Serangan asam urat di kakinya ini secara rutin menyerangnya, tidak hanya pada malam hari, tetapi juga siang hari saat ia harus mengurus anggrek­-angreknya.

Pada bulan Juni 2004, sebagai salah satu tokoh tani, Ayub berangkat ke Manado untuk mengikuti temu Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Pada pertemuan ini banyak dibuka stand dari penjuru tanah air yang memamerkan produk unggulan. Di salah satu stand dari Provinsi Papua, Ayub secara kebetulan melihat produk berupa minyak buah merah. Oleh penjaga stand tersebut, ia disarankan meminum minyak buah merah sebanyak satu sendok makan, dua kali sehari. Karena ingin penyakitnya sembuh, Ayub pun membeli sebotol minyak buah merah ukuran 200 ml dan meminumnya satu sendok makan, tiga kali sehari.

Sebenarnya waktu minum pertama kali ia tidak yakin asam uratnya bisa sembuh. Keraguan itu disebabkan warna minyak buah merah tersebut menurutnya tidak lazim, apalagi tidak berasa dan tidak berbau. Saat diminum, minyak tersebut terasa nggelontor di lehernya. Meskipun demikian, ia mencoba "menganilisis" warna merah tersebut. la pun bisa memastikan bahwa warna tersebut disebabkan kandungan berupa tokoferol dan betakaroten yang jika sudah masuk ke dalam tubuh menjadi vitamin A. "Dan ini pasti ajaib," begitu pikirnya.

Sejak minum minyak buah merah, keajaiban mulai terjadi. Rasa sakit akibat asam uratnya berangsur-­angsur menghilang. Sungguh luar biasa, setelah satu minggu mengonsumsi minyak buah merah, asam uratnya lenyap. Pengalaman berharga ini kemudian diberitakan kepada mertuanya yang juga mengidap asam urat. Setelah mengonsumsi minyak buah merah, penderitaan mertuanya juga sembuh. Meskipun demikian, baik Ayub maupun mertuanya tetap berpantang aneka makanan yang bisa memicu kambuhnya asam urat, terutama jeroan dan kacang tanah. Setelah sembuh dari asam urat dan tubuhnya semakin bugar, anggrek-anggrek Ayub kembali kebagian sentuhan tangan dinginnya.

----- www.deherba.com -----