Food Supplement vs Buah Merah

Meninggalkan Food Supplement dan Beralih ke Sari Buah Merah
Devin S. Nasyori, Karyawan Swasta, Blok M, Jakarta

Devin yang lahir pada bulan Maret 1968 jni adalah seorang karyawan swasta yang tinggal di Blok M, Jakarta. Sebagai seorang pekerja di kota metropolitan yang kompleks, ia terbiasa menghabiskan waktunya di mobil dalam perjalanan ke dan dari kantornya di Kebon Jeruk yang selalu macet. Pola hidup dan makannya pun tidak teratur. Untuk meningkatkan staminanya, pria ini selalu mengonsumsi food supple­ment dalam berbagai bentuk dan merek. Meskipun demikian, kondisi tubuhnya tidak selalu fit. Karenanya selalu mencoba segala suplemen keluaran terbaru yang harganya terbilang cukup mahal. Masuk angin dan badan pegal-pegal pun menjadi langganan tetapnya.

Pada bulan Februari 2005, seorang teman dekatnya memperkenalkan sari buah merah kepadanya. Devin yang waktu itu tertarik dan kebetulan juga sudah mendengar cerita tentang kehebatan buah merah langsung mencobanya. Namun, setelah meminum satu sendok makan, badannya langsung lemas seperti tanpa tulang. Akhirnya ia pun langsung lesehan di lantai di rumah temannya dan tertidur selama tiga jam. Saat terbangun, badannya menjadi segar dan enteng. Akhirnya, ia membawa pulang 1/2 botol sari buah merah dari temannya itu.

Disebabkan tidak mempunyai keluhan penyakit, Davin hanya minum pada malam hari menjelang tidur. Dosisnya satu sendok teh sekali sehari. Sejak itu, badannya menjadi fit, serta tidak pernah masuk angin dan pegal-pegal lagi. Selama jni ia tidak pernah berolahraga, tetapi sejak minum sari buah merah ia sering melakukan jogging. Suplemen yang bermacam-­macam merek pun ditinggalkannya.

----- www.deherba.com -----